IJMAL Melaksanakan Kajian Kitab Kuning Dalam Agenda Rutin Syahriahan
Sukabumi, Bewarajabar.com – Ikatan Jemaah Masyayih dan Aparat Kecamatan Lengkong (IJMAL) melaksanakan giat pengajianan rutin bulanan yang sering di sebut syahriahan, kali ini kegiatan dilaksanakan di Kp. Cibogo RT. 24/08 Desa Tegalega Kecamatan Lengkong di kediaman H. Arip. Rabu (06/03/24) malam hari.
Dalam Kegiatan tersebut dihadiri pula Forkopimcam Kec. Lengkong, Kepala Desa Langkapjaya, Kepala Desa Tegalega, Ketua MUI tingkat kecamatan dan juga Desa Se Kec. lengkong, Ketua MWC GP Ansor, Ketua PAH, Ketua UPZ, Ketua FKDT, BKPRMI, MWC, FPP, FKPQ dan berbagai kalangan jemaah dari berbagai daerah.
Acara dimulai dari jam 18.30 WIB sampai dengan 04.00 WIB dengan narasumber atau pemateri acara yakni KH. Engkos Kosasih pimpinan Pondok Pesantren Al-Intidhom Gunung Guruh Girang Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Ada 5 kitab kuning yang rutin di kaji dalam acara syahriahan tersebut salah satunya yakni kitab Tafsir Jalalen, Selain itu KH. Engkos Kosasih juga membuka diskusi terkait hukum dan penemuan masalah dikalangan masyarakat yang belum dipahami.
Saat dimintai keterangan Ust. Arman Abdurohman, S.Pd.I selaku koordinator acara syahriahan menyampaikan, acara tersebut dilaksanakan secara berkeliling di beberapa Desa di Kecamatan Lengkong, seperti Desa Langkapjaya, Desa Cilangkap, Desa Neglasari dan Desa Tegalega.
“Ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan, makanya kita kasih nama syahriahan yang berarti bulanan, Alhamdulillah antusias masyarakat luar biasa karena selain itu, pengajian ini juga di dorong dan di dukung penuh oleh pemerintahan, adapun tempat yang dilaksanakan tidak tentu di satu titik tetapi kita lakukan berkeliling di beberapa Desa tergantung kesiapannya,” terangnya
Ditambahkan Ust. Arman Abdurohman, Kegiatan Syahriahan untuk tingkat Kecamatan ini baru berjalan 3 tahun, karena awalnya syahriahan hanya dilaksanakan di daerah dimana ada alumni santri, kemudian berkat dukungan pemerintahan akhirnya syahriahan digelar ditingkat Kecamatan Lengkong, dengan harapan mempererat tali silaturahmi lebih luas dan membangun sinegritas antara Masyarakat dan Pemerintah.
“Awalnya acara ini hanya digelar di daerah yang ada santri tuan guru (KH. Engkos Kosasih) saja, cuman dengan adanya dukungan pemerintahan kecamatan dan juga desa akhirnya diperluas, untuk diskusi terkait hukum yang belum dipahami serta menjalin silaturahmi dan membangun persaudaraan sebagaimana diwajibkan dalam agama islam,” imbuhnya
Ditempat yang sama, Fuad Abdul Latif selaku Kepala Desa Tegalega pun memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dilaksanakan, karena banyak sekali manfaatnya untuk lebih memahami serta mempertajam ilmu agama islam.
“Ya alhamdulillah di kecamatan Lengkong khususnya sudah berjalan kegiatan pengajian bulanan, yang dirintis oleh kyai haji Engkos Kosasih beserta para santrinya, Informasi awal itu sudah berjalan sampai dengan sekarang tidak kurang dari 22 tahun 23 tahunan, adapun ke sini-sininya sejak tahun 2020 baru dilaksanakan ditingkat kecamatan, acara ini sangat baik sekali karena dapat mempererat memperkuat ikatan persaudaraan dan silaturahim antar sesama serta untuk mempertajam ilmu agama islam” ujar Fuad Abdul Latif kepada Bewarajabar.com
Lanjut Fuad, dirinya mendukung penuh kegiatan tersebut dilaksanakan karena memang banyak sekali hukum atau pemahaman serta persoalan dikalangan Masyarakat yang harus dikaji dan di diskusikan.
“Mengenai hal-hal atau terkait dengan keagamaan yang mana ada beberapa kitab yang secara khusus dibahas juga sebagai ajang pemersatu, karena tidak sedikit ada istilah paham begitu terselesaikan paham dalam hal tadi menyikapi hukum-hukum persoalan-persoalan yang menyangkut keagamaan nah pada kegiatan syahriahan ini guru kami sangat sangat terbuka bilamana ada persoalan-persoalan untuk dipertanyakan dan diselesaikan,” lanjutnya
Kepala Desa Tegalega pun menyampaikan rasa syukur karena di Desanya sudah ada 3 lokasi yang rutin di laksanakan pengajian dan pihaknya pun akan menambahkan titik berikutnya.
“Di wilayah Desa Tegalega sendiri Alhamdulillah sudah ada 3 atau 4 lokasi yang rutin digunakan keliling, rencana kita akan menambah lagi 1 titik lokasi yang hari ini masih proses pembangunan masjid desa, dengan harapan mudah-mudahan itu menjadi salah satu untuk pusat pengamalan kajian pendidikan ajaran agama Islam,” pungkasnya